Prosesi upacara penyerahan jenazah kepada keluarga almarhum Yulianus Torey, S.Pd anggota DPRD Kabupaten Teluk Wondama digedung sidang DPRD
DPRD Wondama Berduka
Wondama, Minggu, (10/2) Dewan Perwakilan rakyat teluk Wondama Prov. Papua Barat Kembali Berduka. Salah satu anggota DPR Komisi A yakni Yuliasnus Torey, S.Pd, telah meninggal dunia. Sosok yang dikenal sebagai seorang bapak memiliki ide-ide cemerlang dalam menyuarakan dan membawa aspirasi rakyat Wondama itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RSUD Teluk Wondama pada 8 Februari 2019 lalu.
Almarhum dikabarkan meninggal dunia karena sakit yang dideritanya kurang lebih 6 bulan. selain Anggota DPR ia juga selaku ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) di telukWondama. Almarhum yang dikenal baik oleh semua kalangan masyarakat Wondama itu lahir di kotaSorong pada tanggal 7 Juli 1953, almarhum pernah menyelesaikan Pendidikan SD dan SMP di teluk Wondama, mengikuti sekolah Pendidikan guru di Abepura Jayapura, setelah menyelesaikan Pendidikan almarhum juga diangkat menjadi pegawai negeri sipil pada tahun 1975, dan ditempatkan di SD negeri Kwawi Manokwari, juga di kampung jagiro kabupaten Bintuni, hingga pada tahun 2003 beliau diangkat sebagai kepala sekolah pada SD Negeri Tandia Kabupaten Teluk Wondama, ia juga pernah menjabat sebagai kepala bidang SD, juga sebagai kepala dinas Pendidikan pemuda dan olahraga hingga tahun 2014 Almarhum terpilih menjadi anggota DPRD Dapil III kabupaten teluk Wondama, ia kemudian meninggal usia 66 tahun.
Jenazah almarhum juga di kebumikan sesuai dengan prosedur tata aturan kedewanan, di Gedung DPRD Teluk Wondama, siang tadi. Prosesi penyerahan jenazah oleh segenap anggota DPR kepada pihak keluarga dihadiri oleh wakil bupati teluk Wondama, DR. Paulus Y Indubri, KapolresTeluk Wondama, AKBP Murwoto, S,IK yang diwakili oleh kabag Op Polres Wondama, AKP Niko Sanda, seluruh anggota DPRD Teluk Wondama dan para kepala OPD serta masyarakat.
Ketua DPRD Teluk Wondama Kuro MR Matani,S,Sos dalam menyampaikan sepatah kata terakhir kepada almarhum itu mengingatkan seluruh anggota DPR agar dapat terus berbenah diri terus giat bekerja demi memperjuangkan aspirasi rakyat Wondama. “kematian merupakan hak mutlak Tuhan Yang Maha Esa dan tidak ada protes. Saat ini kita telah kehilangan pemikir yang baik, pelayan rakyat yang dicintai. Titipan yang diberikan kepada kita merupakan misteri yang harus kita jalankan, almarhum telah menunjukan dedikasi dan pengabdiannya kepada masyarakat, membela aspirasi rakyat hingga akhir hayatnya. Satu hal yang dititipkan kepada kita adalah bekerja dengan semangat dan melakukan tugas dan pengabdian kepada tanah ini dengan penuh kasih,” ujar Kuro.
Pantauan kami, setelah penyerahan jenazah almarhum kemudian dibawa kerumah duka untuk disemayamkan di kampung Tandia distrik Rasiei, (SolfiRumkorem)