Berita Terkini

TMMD ke-120 di Kampung Yabore-Teluk Wondama, Bakti TNI untuk Warga di Wilayah Terpencil Papua

WASIOR, Diskominfo Teluk Wondama  – Rabu pagi, 8 Mei 2024. Langit di atas Kampung/desa Yabore, Distrik Naikere, Kabupaten Teluk Wondama Papua Barat sedang mendung.

Tak seperti biasanya, kampung kecil itu tampak ramai. Banyak orang berdatangan. Jalan kampung juga dihiasi dengan banyak umbul-umbul.

Tepat pukul 10.00 WIT, di sebuah tanah lapang, sekumpulan pasukan TNI dan Polri terlihat berbaris dengan rapi. Di sebelah mereka ikut berbaris satu regu angota Basarnas dengan seragam oranye.

Sementara di bagian depan, tampak hadir sejumlah pejabat TNI/Polri juga dari Pemkab Teluk Wondama serta beberapa tokoh lainnya.

Rupanya pada hari itu dilakukan upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 tahun 2024 di kampung yang berada pada jalur perlintasan Jalan Trans Papua ini.

TMMD ke-120 dibuka oleh Asisten Sekda Kabupaten Teluk Wondama Bidang Pemerintahan  Richardus Kilmas mewakili Bupati Hendrik Mambor.

TMMD atau yang dahulu dikenal dengan ABRI Masuk Desa (AMD) merupakan bentuk pengabdian TNI kepada masyarakat dalam rangka percepatan pembangunan daerah khususnya di wilayah-wilayah yang sulit.

Bupati Hendrik Mambor mengatakan Pemkab Teluk Wondama menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan TMMD di Kampung Yabore yang dilaksanakan oleh Kodim 1811/Teluk Wondama.

“TMMD merupakan upaya konkret dalam mempercepat pembangunan di daerah kita. Dan merupakan bentuk sinergi antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan bersama, “kata bupati melalui sambutan tertulis.

Bupati mengajak semua pihak terutama masyarakat Kampung Yabore ikut mendukung TMMD agar semua kegiatan yang menjadi sasaran dapat berjalan aman, lancar dan sukses.

“Semoga kegiatan TMMD ini memberikan manfaat yang besar untuk kesejahteraan masyarakat di tempat ini, “lanjut bupati.

Untuk diketahui, Yabore merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Teluk Wondama.

Kampung dengan jumlah penduduk sekitar 100-an jiwa ini terletak pada perbatasan antara Kabupaten Teluk Wondama dengan Kabupaten Kaimana juga Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Komandan Kodim 1811/Teluk Wondama Letkol Inf Budi Setiadi mengatakan posisi Yabore yang berada di perbatasan terpencil membuat warga setempat rentan terpapar pengaruh-pengaruh negatif dari luar terutama yang berkaitan dengan ideologi kebangsaan.

Terlebih lagi wilayah terpencil, terluar dan terdalam seperti Kampung Yabore selama ini jarang mendapatkan sentuhan pembangunan dari Pemerintah Pusat maupun daerah.

“Sehingga dengan kegiatan TMMD ini diharapkan dengan keterlibatan TNI, Polri pemda dan seluruh stakeholder yang ada tentunya bisa memberikan rasa bahwa mereka itu diperhatikan. Bahwa pemerintah itu ada, pemerintah itu memperhatikan mereka sehingga pengaruh-pengaruh dari luar itu tentunya bisa kita tangkal, “kata Dandim.

Dandim Budi menjelaskan, TMMD di Kampung Yabore berlangsung selama 30 hari dengan melibatkan 150 orang yang merupakan gabungan prajurit TNI, personel Polres Teluk Wondama, Basarnas serta perwakilan dari Pemkab Teluk Wondama.

Prajurit TNI sendiri berjumlah 100 orang terdiri atas 50 anggota Kodim 1811/Teluk Wondama, 40 anggota Batalyon 761 Manokwari dan 10 prajurit Batalyon Zipur dari Sorong, Papua Barat Daya.

Adapun sasaran TMMD meliputi renovasi balai kampung, pengecoran jalan kampung sepanjang 400 meter, pembangunan rumah layak huni tipe 45 tiga unit, renovasi jembatan serta pembuatan sumur bor untuk kebutuhan air minum warga setempat.

“Pekerjaan ditarget tuntas selama 30 hari dari 8 Mei sampai 6 Juni. Makanya ada beberapa yang jadi prioritas yaitu pengecoran jalan sejauh 400meter lebar 5meter. Kedua, rumah kayu tiga unit. Titik berat kami di situ, “ujar Letkol Budi.

Selain kegiatan fisik dilakukan pula kegiatan nonfisik yakni bakti sosial berupa donor darah dan pengobatan massal, penyuluhan Kamtibmas dan bahaya narkoba, penyuluhan wawasan kebangsaan juga sosialisasi tentang pertanian.

Pelaksanaan TMMD di Kampung Yabore disambut positif warga setempat. Warga senang karena kampung mereka yang selama ini minim perhatian kini mendapatkan sentuhan pembangunan lewat bakti TNI.

Ester Tambawa atau biasa disapa Mama Tambawa, salah seorang warga Yabore bahkan merasa TMMD adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa untuk mereka.

“Mama minta terima kasih banyak kepada Tuhan yang telah membuka hati pemerintah dan bapak-bapak TNI untuk datang melakukan kegiatan di sini. Tadi mama membayangkan dulu dan sekarang, mama pung hati ini macam sedih, terharu jadi minta terima kasih karena mama punya kampung bisa begini, “kata Mama Tambawa.

Kepala Kampung Yabore Yosep Kawieta mengaku bersyukur sekaligus bangga kampungnya bisa dipilih menjadi sasaran TMMD. Menurut Kawieta, warga senang karena TMMD membuat kampung Yabore yang biasa sepi kini menjadi ramai.

“Kami semua merasa senang. Kemarin saja masyarakat (dari luar Yabore) bilang dari semua kampung ini, kampung kecil ini yang TNI bisa turun (buat TMMD), “ujar Kawieta.

Kawieta yakin adanya TMMD akan membuat banyak perubahan di Kampung Yabore.

“Selama ini kondisi kampung begini terus. (Sepi dan minim pembangunan). Sampai hari ini baru ada perhatian. Jadi kami minta terima kasih kepada bapak-bapak TNI datang bangun saya punya kampung. Besok-besok lihat ke kampung ini pasti ada perbedaan, “lanjut dia.

Secara khusus Kawieta menyambut gembira dengan adanya sasara TMMD berupa pembuatan sumur bor. Dia bilang Kampung Yabore selama ini masih kesulitan mendapatkan air bersih.

“Di sini yang bikin masyarakat menderita itu air (air bersih). Jadi adanya air ini (sumur bor) sangat membantu. Juga tidak ada kamar mandi (toilet) jadi kalau ada tamu datang mau buang air itu susah, “kata Kawieta yang memastikan warga Yabore ikut terlibat dalam membantu kegiatan TMMD.

Kepala Distrik Naikere Yulianto Bandaso juga meyakini pelaksanaan TMMD membawa manfaat besar bagi masyarakat Kampung Yabore. Karena itu dia menyatakan pihaknya bersama masyarakat mendukung penuh TMMD.

“Harapan kami pembangunan ini bisa berjalan baik dan aman. Dan pembangunan ini tetap kami dukung bersama masyarakat. Kita sudah duduk dengan masyarakat untuk masyarakat ikut membantu misalnya drop kayu juga kasar-kasar (pekerjaan kasar) lain mereka bantu, “kata Bandaso.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan tiga unit rumah layak huni. Rumah layak huni tipe 45 dibangun dengan model panggung dan konstruksi dua lantai.

Turut Hadir dalam upacara pembukaan TMMD Ke-120, Kapolres Teluk Wondama AKBP Hari Sutanto, Kepala Dinas PUPR Teluk Wondama Said Karim serta Kepala Bappeda Teluk serta Wondama Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Daerah Wondama Adrian Worengga.

Juga  Kepala Kantor Kementerian Agama Teluk Wondama Alfred Raunsai, Ketua MUI Teluk Wondama H. Abudin Ohoimas dan sejumlah pejabat lainnya.