Lambang Daerah
LAMBANG KABUPATEN TELUK WONDAMA
Kabupaten Teluk Wondama terbentuk pada tanggal 12 April Tahun 2003 pada waktu itu di Propinsi Papua dan mempunyai Lambang Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 24.
Tahun 2008 Tanggal 9 Juni 2008 yang mempunyai arti dan penjelasan dari Lambang daerah tersebut adalah :
1. BENTUK, WARNA DAN TATA LETAK
Lambang Daerah Kabupaten Teluk Wondama berbentuk perisai bersudut lima yang terdiri dari 3 (tiga) bagian dan masing-masing bagian memuat sejumlah simbol yang memiliki makna tertentu:
- Warna dasar pada perisai lambang daerah terdiri dari 2 (dua) warna yaitu bagian atas berwarna biru dan bagian bawah berwarna hijau.
- Garis tepi lambang daerah Kabupaten Teluk Wondama berwarna hitam.
- Dalam perisai lambang daerah terdapat simbol-simbol dengan tata letak sebagai berikut :
- Tulisan "TELUK WONDAMA"Â berwarna hitam terletak pada bagian atas perisai lambang daerah dalam gambar pita berwarna putih.
- Tulisan "SASAR WONDAMA" berwarna putih terletak pada bagian leher perisai lambang daerah dalam bentuk bujur.
- Simbol cahaya yang memancarkan sinarnya terletak pada bagian tengah perisai lambang daerah di atas simbol gunung Wondiboy.
- Simbol Cagar Alam Gunung Wondiboy terletak pada bagian tengah perisai lambang daerah melatarbelakangi simbol Cahaya.
- Pada bagian bawah perisai di atas batu terdapat sebuah kitab dan sejumlah batu-batu kecil yang menopangnya.
- Gambar padi dan kapas terletak pada bagian bawah perisai lambang daerah.
2. ARTI DAN MAKNA SIMBOL-SIMBOL LAMBANG DAERAH
- Tulisan "TELUK WONDAMA"Â menjelaskan Nama Daerah Kabupaten Teluk Wondama.
- Tulisan "SASAR WONDAMA"Â yang artinya terang atau cahaya Wondama bermakna bahwa Kabupaten Teluk Wondama harus bisa menjadi terang / mencerminkan teladan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
- Cahaya yang memancarkan sinarnya di balik gunung Wondiboy sebanyak 12 cahaya/sinar bermakna lahirnya kabupaten Teluk Wondama pada tanggal 12 April 2003.
- Gambar Pegunungan yang melatarbelakangi pancaran cahaya menunjukan bahwa di Kabupaten Teluk Wondama terdapat pegunungan yang merupakan kawasan cagar alam dan hutan konservasi yaitu pegunungan Wondiboi yang perlu dijaga kelestariannya sebagai paru-paru dunia.
- Sebuah Kitab yang terbuka menunjukan sejarah Pendidikan di tanah papua bahwa di Aitumieri Kabupaten Teluk Wondama pernah dijadikan sebagai Pusat pendidikan berpola asrama di Tanah Papua.
- Sebuah Batu besar yang di topang batu-batu kecil adalah Lambang Peradaban orang Papua yang yang diletakan oleh Zendeling Izaack Samuel Kijne pada tanggal 26 Oktober 1925 di bukit Aitumieri dengan sebuah natsar yang berbunyi â€Â Di atas batu ini saya meletakkan peradaban orang Papua, sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat untuk memimpin bangsa ini, tetapi bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri.
- Gambar Padi dan Kapas melambangkan Kesejahteraan dan Kemakmuran bangsa Indonesia dan khususnya masyarakat di Kabupaten Teluk Wondama.
- Gambar padi terdiri dari 17 bulir padi yang mengartikan tanggal 17 Agustus 1945 sebagai tanggal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Gambar Kapas terdiri dari 8 buah bunga kapas yang mengartikan bulan Agustus 1945 yang merupakan bulan proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan juga menandakan 8 (delapan) pilar/sistem pengelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tifa merupakan alat seni dan budaya penduduk asli Teluk Wondama yang digunakan sebagai pengiring lagu-lagu dan tari dalam pesta adat.
- Seutas Pita yang berwarna Merah Putih mengikat kedua tangkai padi dan kapas sebanyak 7 (tujuh) lilitan/simpul yang melambangkan 7 (tujuh) Wilayah Pemerintahan Distrik pemekaran pertama di Kabupaten Teluk Wondama.
- Pada Lambang daerah terdapat berbagai jalinan warna yang serasi dan memiliki makna sebagai berikut :
- Perisai yang berwarna biru bermakna keagungan, kekuasaan dan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa.
- Warna dasar bagian bawah perisai yang berwarna hijau, bermakna kesuburan tanah, kawasan hutan yang dilingungi/dilestarikan.
- Gambar seutas pita yang berwarna putih, bermakna kesucian dan kecerahan masa depan Kabupaten Teluk Wondama.
- Tulisan KABUPATEN TELUK WONDAMA berwarna hitam mengandung makna Kekuatan, Ketegaran dan Kekokohan Kabupaten Teluk Wondama sebagai suatu daerah otonom.
- Tulisan SASAR WONDAMA dan bias-bias cahaya berwarna putih melambangkan Kesucian, Terang, Cahaya, Panutan Orang.
- Batu-batu berwarna coklat mengandung makna Ketegasan, Ketekunan, ketabahan, dan Kedisiplinan.
- Gambar Pegunungan yang melatarbelakangi pancaran cahaya menunjukan bahwa di Kabupaten Teluk Wondama terdapat pegunungan yang merupakan kawasan cagar alam dan hutan konservasi yaitu pegunungan Wondiboi yang perlu dijaga kelestariannya sebagai paru-paru dunia.
- Sebuah Kitab yang terbuka menunjukan sejarah Pendidikan di tanah papua bahwa di Aitumieri Kabupaten Teluk Wondama pernah dijadikan sebagai Pusat pendidikan berpola asrama di Tanah Papua.
- Sebuah Batu besar yang di topang batu-batu kecil adalah Lambang Peradaban orang Papua yang yang diletakan oleh Zendeling Izaack Samuel Kijne pada tanggal 26 Oktober 1925 di bukit Aitumieri dengan sebuah natsar yang berbunyi â€Â Di atas batu ini saya meletakkan peradaban orang Papua, sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat untuk memimpin bangsa ini, tetapi bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri.
- Gambar Padi dan Kapas melambangkan Kesejahteraan dan Kemakmuran bangsa Indonesia dan khususnya masyarakat di Kabupaten Teluk Wondama.
- Gambar padi terdiri dari 17 bulir padi yang mengartikan tanggal 17 Agustus 1945 sebagai tanggal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Gambar Kapas terdiri dari 8 buah bunga kapas yang mengartikan bulan Agustus 1945 yang merupakan bulan proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan juga menandakan 8 (delapan) pilar/sistem pengelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tifa merupakan alat seni dan budaya penduduk asli Teluk Wondama yang digunakan sebagai pengiring lagu-lagu dan tari dalam pesta adat.
- Seutas Pita yang berwarna Merah Putih mengikat kedua tangkai padi dan kapas sebanyak 7 (tujuh) lilitan/simpul yang melambangkan 7 (tujuh) Wilayah Pemerintahan Distrik pemekaran pertama di Kabupaten Teluk Wondama.