BPBD Wondama Siapkan Rancangan Perbup Kesiapsiagaan Bencana Gempabumi dan Tsunami
WASIOR –Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat Anita Tappi mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan rancangan peraturan bupati (Perbup) tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana gempabumi dan tsunami.
Perbup tersebut nantinya menjadi instrumen untuk mendorong penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempabumi dan tsunami.
“BPBD sedang siapkan draft Perbup tentang kesiapsiagaan gempabumi dan tsunami dan itu melibatkan semua stakeholder yang ada, “ungkap Anita.
Anita menyampaikan itu di sela-sela pembukaan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami yang diselenggarakan BMKG di aula Sasana Karya, kompleks kantor bupati Teluk Wondama di Isei, Selasa, 1 Agustus 2023.
Anita menambahkan, BPBD akan menindaklanjuti apa yang telah dibuat BMKG dengan menyelenggarakan sekolah lapang gempabumi dan tsunami lanjutan namun dengan sasaran anak-anak sekolah.
Hal itu dipandang perlu untuk membangun kesiapsiagaan sejak usia dini.
“Memang sejauh ini BPBD belum pernah melakukan kegiatan seperti ini. BMKG sudah memulai maka selanjutnya kami juga akan terus berkomunikasi dengan BMKG agar kami melalukan sekolah lapang gempa dan tsunami dengan sasaran sekolah-sekolah, “ujar Anita.
Selain itu, BPBD juga akan menyiapkan peta jalur evakuasi gempabumi dan tsunami untuk seluruh wilayah rawan gempabumi dan tsunami di Kabupaten Teluk Wondama.
Adapun dalam pembukaan sekolah lapang, BMKG juga meluncurkan peta evakuasi bencana gempabumi dan tsunami yang mencakup salah satu kawasan rawan di kota Wasior.
“Jalur evakuasi yang selama ini kami buat masih khusus untuk bencana banjir, untuk jalur evakuasi bencana gempa dan tsunami belum ada, “kata Anita.
“Jadi kami ucapkan terima kasih banyak kepada BMKG yang bisa menyiapkan peta jalur evakuasi gempa dan tsunami, “lanjut mantan Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana itu.
Asisten Sekda Teluk Wondama Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Richkardus Kilmas dalam kesempatan itu mengakui penyiapan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana gempabumi dan tsunami di Teluk Wondama masih minim.
Pasalnya selama ini perhatian lebih banyak diarahkan untuk penanganan bencana banjir yang telah berulang kali terjadi di kabupaten berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua itu.
Karena itu kegiatan sekolah lapang yang diselenggarakan BMKG diharapkan menjadi momentum bagi Pemkab dan masyarakat untuk mulai memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana gempabumi dan tsunami.
“Tapi karena sering terjadi gempa bumi di sekitar Wondama yang mengakibatkan jatuhnya korban sehingga melalui sekolah lapang ini kita sangat mendukung. Melalui sekolah lapang ini untuk menyiapkan masyarakat apabila terjadi bencana gempa dan tsunami itu kita sudah siap, “kata Kilmas.