Angka Stunting di Wondama Turun, Waterpauw Minta Pejabat Jadi Orang Tua Asuh Anak-anak Stunting
WASIOR – Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengapresiasi keberhasilan Kabupaten Teluk Wondama menekan angka prevalensi stunting.
Teluk Wondama menjadi kabupaten dengan tingkat penurunan prevalensi stunting tertinggi di Provinsi Papua Barat yakni dari 31 persen pada 2021 menjadi 26,1 persen pada 2022.
“Wondama termasuk kabupaten yang luar biasa karena berhasil menekan jumlah stunting. Dari 31 persen turun menjadi 26,1 persen angka prevalensi stunting.
Teluk Wondama termasuk yang terbesar bisa menurunkan itu,“kata Waterpauw saat meresmikan rumah layak huni untuk Orang Asli Papua (OAP) di Kampung Manopi, Distrik Wasior Kabupaten Teluk Wondama, Rabu (19/4/2023).
Meski demikian, Waterpauw menekankan tetap diperlukan langkah percepatan mengingat angka pravalensi stunting di Wondama masih jauh dari target yang diminta Presiden Joko Widodo yaitu 14 persen pada 2024.
Terlebih lagi, Provinsi Papua Barat termasuk dalam 5 provinsi di Indonesia dengan cakupan stunting dan kemiskinan ekstrem tertinggi.
“Di beberapa daerah lain angkanya naik sehingga secara nasional angka stunting dan kemiskinan ekstrem kita masih merah. Maka perlu ada upaya percepatan. Termasuk membantu menyiapkan tempat tinggal dan pemukiman yang layak, “ucap mantan Kapolda Papua dan Papua Barat itu.
Menurut Waterpauw percepatan penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan peran aktif semua pihak.
Salah satu wujudnya dengan menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang menderita stunting.
Dengan pola orang tua asuh maka anak-anak stunting bisa mendapatkan perhatian khusus terutama dari aspek kesehatan maupun asupan gizinya sehingga tumbuh kembangnya menjadi lebih baik.
Waterpauw mengaku dirinya telah menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting di beberapa kabupaten di Provinsi Papua Barat.
Diapun berharap langkah yang sama dilakukan oleh para pimpinan OPD juga para pejabat daerah baik provinsi maupun kabupaten.
“Hari ini saya juga akan mengangkat beberapa anak-anak, saya jadi bapak asuh bagi anak-anak stunting di sini (Teluk Wondama). Saya mungkin lima. Jadi saya harap semua kepala dinas juga jadi bapak asuh, “kata purnawirawan polisi tiga bintang itu.
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor menyatakan Pemkab siap menerapkan pola orang tua asuh bagi anak-anak stunting seperti yang disarankan Pj Gubernur.
Selain dirinya bersama wakil bupati, seluruh pimpinan OPD akan ikut ambil bagian.
“Kami sudah mendata anak-anak stunting di setiap kampung by name by address. Jadi nantinya semua kita, saya bersama wakil bupati dan seluruh pimpinan OPD menjadi orang tua asuh, “ujar Mambor.