Berita Terkini

Bupati Mambor Buka Musrembangda Tahun Anggaran 2024 di Rumberpon; Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan SDM jadi Prioritas Pembangunan

TELUK WONDAMA  – Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrembangda) Tahun Anggaran 2024 Pemda Kabupaten Teluk Wondama, dengan thema memacu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas kali ini di selengarakan di distrik terjauh dari ibu kota kabupaten yakni di Pulau Rumberpon.
Alasan pemerintah daerah melakukan musrembang di distrik yang jauh dari ibu kota kabupaten dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat sekaligus turut merasakan berbagai kekurangan-kekurangan yang realistis terjadi di distrik yang berada jauh dari ibu kota kabupaten.Selain itu, tujuanya juga agar para pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga para kuasa pengguna angaran daerah yakni Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut merasakan apa yang di rasakan oleh masyarakat distrik setempat sehingga desain dan usulan program kerja dari masing-masing OPD tepat sasaran karena melihat dan merasakan kondisi rill masyarakat.

‘’Mengapa Musrembang Kabupaten kita selenggarakan di distrik seperti ini, agar para kepala OPD turut merasakan apa yang di rasakan oleh masyarakat. Sehingga penyusunan program tepat sasaran menjawab kebutuhan masyarakat. Selain itu meningkatkan ekonomi masyarakat di tempat ini,’’ ujar orang nomor satu Kabupaten teluk Wondama Ir. Hendrik Syake Mambor MM, ketika membuka acara pembukaan Musrembangda di gedung serba guna distrik Rumberpon, Jumat, (31/3).

Mambor mengatakan, perencanaan, penyusunan hingga pengusulan program kegiatan pada masing-masing OPD mesti memperhatikan pengusulan program kerja secara berjenjang yang sudah di lakukan oleh kampung dan distrik. Minimal, kata Mambor satu dan dua usulan program kerja di tingkat kampung dan distrik terakomodir pada setiap OPD. Agar tetap menjaga hubungan konsistensi pembangunan antara masyarakat dan pemerintah.

‘’Kepala kampung sudah laksanakan Musyawarah Kampung (Muskam) jadi apa yang di rencakan di Muskam di bawa ke Musyawarah Distrik (Musdis) dan dari Musdis kita bawa ke sini (Musrembangda). Supaya masyarakat tidak bilang kita Muskam, Muskam, kita Musdis, Musdis tapi tidak terakomodir, diantara sekian banyak yang di usulkan kita upayakan meski hanya satu atau dua harus terakomodir. Kalau semua terakomodir sangat tidak mungkin karena anggaran kita terbatas. Tapi kita berupaya untuk menjawab satu atau dua usulan. Semua usulan yang berangkat dari Muskam Musdis sampai Musda,’’Ucap Mambor.

Pada kesempatan itu Bupati Mambor juga mengatakan berdasarkan indikator capaian pembangunan di kabupaten Teluk Wondama ada dua permasalah utama yang wajib di dorong lebih maju lagi yakni aspek Ekonomi dan aspek SDM.
‘’Dalam rangka arah kebijakan pemerintah daerah serta menghasilkan outkam maka usulan program dan kegiatan perlu di lakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip yang baik, desain yang terstruktur memiliki indikator dan target serta memiliki dampak yang besar bagi kesejahteraan masyarakat,’’ujar Mambor

Oleh sebab itu, Bupati Mambor yang juga mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) mengatakan bahwa 100 persen maksimalisasi realisasi serapan anggaran pada setiap OPD tidak akan berarti apa bila program kerja tidak berdampak positif pada masyarakat.

‘’Berdasarkan data indicator makro pembangunan yang disajikan oleh Badan Statistik pada tahun 2023, menunjukan bahwa kita masih ada permasalahan pokok pada dua aspek utama yaitu aspek ekonomi dan aspek SDM. Semua ini diharapakan agar dapat di pahami oleh kepala daerah sebab apa artinya realisasi serapan anggaran 100 persen tetapi sesungguhnya tidak memberikan dampak. Ini penting ya, harus memberikan dampak kesejahteraan kepada masyarakat Wondama,’’ tutur Mambor

Lanjut kata Mambor, Fokus pembangunan Kabupaten Teluk Wondama adalah Ekonomi dan tingkatkan SDM. Tentunya banyak faktor terkait yang wajib di perhatikan dengan baik oleh setiap OPD. Terutama sektor pendidikan dan kesehatan. Termasuk peningkatan disiplin ASN berbasis literasi digital.

‘’Itu focus kegiatan kita di tahun 2024 yaitu percepatan pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Ini mesti kita dorong bersama-sama karena angka kemiskinan kita masih tinggi. Stanting berdampak dari pada kemiskinan itu. Yang kedua meningkatkan kualitas SDM unggul berkarakter serta perlindungan sosial termasuk penurun angka kemiskinan estrim dan stanting. Kita bicara soal SDM, ini kembali ke banyak hal. Dinas pendidikan harus mulai melakukan pengawasan terhadap guru-guru dengan berbasis literasi digital. ini aplikasi dari BKN dan akan di terapkan lagi di bagian kesehatan dan ke tiga keseluruh pegawai. Sebab di Wondama ini, yang kerja sedikit. Yang kerja serius yang punya panggilan hati mengabdi dengan baik sedikit. Banyak yang tidak kerja tapi naik pangkat terus.

Makanya saya sudah minta ke Ortal Absen manual disamping ada absen finger print. Dan ini akan kita awasi. Kita harus produktif dan menghasilkan sesuatu. Bekerja itu harus menghasilkan sesuatu yang positif,’’ kata Mambor.

Turut hadir pada musrembang kali ini, yakni wakil bupati Teluk Wondama, Dra. Andarias Kayukatui, M.Si, Damdim 1811 Peradaban, Ketua DPRD Teluk Wondama Herman Sawasemariai beserta serta seluruh anggota DPRD Teluk Wondama, Kapolsek Windesi Ipda Yoel Wambraw, serta para pimpinan OPD di lingkup pemkab Teluk Wondama.