Berita Terkini

Konven Pelayan Firman Wilayah XII, Sinode GKI Bicara Soal Pentingnya Pembaharuan Lingkungan dan Perempuan

WASIOR – Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua menyerukan perlunya pembaharuan terhadap lingkungan dan juga terhadap kehidupan kaum perempuan khususnya di Tanah Papua.

Sinode GKI memandang lingkungan dan perempuan menjadi isu sentral yang harus mendapatkan perhatian serius dari gereja juga umat Kristen di tanah Papua.

Hal itu disampaikan Sekretaris Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Daniel J.Kaigere pada pembukaan Konven Pelayan Firman wilayah XII di gedung gereja GKI Jemaat Baitesda Manggurai, Wasior Kabupaten Teluk Wondama, Senin (6/3) malam.

“Kenapa pembaharuan bagi lingkungan dan perempuan? Sebab dua subjek yang saya sebut ini adalah sumber kehidupan. Baik lingkungan maupun perempuan adalah sumber kehidupan, “kata Pendeta Kaigere sembari mengutip kisah penciptaan dunia dan isinya dalam Kitab Kejadian.

Dalam hal ini, lanjut Pendeta Kaigere, gereja juga warga GKI di Tanah Papua mengemban tanggung jawab yang sama untuk melakukan pembaharuan terhadap lingkungan yang menjadi tempat hidup umat manusia.

“Jadi lingkungan kita harus dibaharui, apakah dengan cara penanaman pohon, menjaga dan melestarikan hutan dan lainnya. Bersamaan dengan itu juga perlu kita memberikan tempat yang layak, tempat yang sepatutnya bagi perempuan, “pesan Kaigere.

 

Lebih lanjut Kaigere menekankan, pemberdayaan perempuan dalam perspektif gereja bukan sekedar soal kesetaraan dengan kaum laki-laki atau emansipasi.

Namun lebih dari itu, gereja menempatkan perempuan sebagai sumber kehidupan yang sudah sepantasnya mendapatkan tempat yang istimewa.

“Oleh sebab itu wanita harus diberikan kenyamanan sehingga bisa melahirkan generasi yang sehat dan cerdas. Sehingga dari situ lahirlah gereja yang sehat, lahirlah masyarakat yang sehat dan lahirlah bangsa yang sehat, “ujar Kaigere.

Konven Pelayan Firman GKI wilayah XII melibatkan sedikitnya seratus pelayan firman GKI yang terdiri atas para pendeta, guru jemaat dan guru Injil.

 

Mereka merupakan utusan dari 6 klasis yang mencakup tiga kabupaten di Provinsi Papua Barat. Yakni Kabupaten Teluk Wondama, Manokwari Selatan dan Teluk Bintuni.

Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor yang juga selaku ketua panitia mengatakan Konven Pelayan Firman GKI wilayah XII menjadi ajang simulasi pelaksanaan Sidang Sinode ke-19 GKI di Tanah Papua pada 2027 di mana Wondama menjadi tuan rumah.

Mambor menyatakan Pemkab Teluk Wondama siap memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Sidang Sinode ke-19 pada 2027 juga pada perayaan satu abad tanah peradaban pada 2025 mendatang.

“Persiapan harus dilakukan mulai dari sekarang. Sarana dan prasarana, infrastruktur yang dibutuhkan harus mulai disiapkan dari sekarang sehingga pada saatnya nanti kita benar-benar siap menjadi tuan dan nyonya rumah untuk pelaksanaan dua hajatan besar itu, “kata bupati.

Kegiatan Konven Pelayan Firman dijadwalkan berlangsung selama 4 hari hingga 10 Maret mendatang.

Selain para pendeta bersama jajaran dari Sinode dan Klasis GKI di Tanah Papua, pembukaan Konven Pelayan Firman Wilayah XII juga dihadiri Bupati Manokwari Selatan Markus Waran, Wakil Bupati Teluk Wondama Andarias Kayukatuy.

Turut hadir Sekda Denny Simbar bersama perwakilan Forkopimda Teluk Wondama juga para pimpinan OPD.