Ekspedisi Lintas Trans Papua Wasior - Kaimana - Nabire Demi Avtur
Wasior(01/04/2019) , Tim ekspedisi pembelian bahan bakar avtur pada kamis 28 maret 2019 Melakukan perjalanan ekspedisi dari Wasior -Kaimana - Nabire yang di pimpin langsung Asisten II Dra. Hermin sesa Rinding, M.Mis Dengan jumlah tim 13 orang termasuk pengawalan dari pihak kepolisian 3 orang . Pembelian bahan bakar avtur dilakukan menggunakan kendaraan darat, karena helikopter delavida yang selama ini biasa melayani pemuatan bahan bakar avtur untuk Kabupaten Teluk Wondama tidak bisa melayani pengangkutan BBM Avtur Karena melayani muatan bantuan ke sentani yang mengalami banjir bandang. Kata beliau tidak ada alternativ lain selain jalan darat karena melalui laut sangat beresiko BBM Avtur terkontaminasi dengan air garam sesuai petunjuk dari pihak delavida yang akan digunakan helikopternya Kecuali menggunakan kapal Pertamina. Adapun BBM Avtur akan digunakan untuk helikopter Delavida di jadwalkan pada tanggal 4 april 2019 untuk mengangkut Tim dari gereja, Pendidikan, kesehatan, Kominfo ( Pemasangan Radio SSB ) dan tim dari SKPD yang singkron dengan pelayanan masyarakat di kampung terpencil di Kabupaten Teluk Wondama yaitu Kampung Oya, Undurara dan Urere yang saat ini belum bisa dilalui dengan kendaraan darat karena blm ada akses infrastruktur jalan.
Menurut Asisten II yang terlibat langsung pada ekspedisi tersebut mengatakan medan yang dilewati sangat ekstrim dimana jalan yang berlubang besar karena terkena gerusan air serta di perparah lagi dengan jembatan-jembatan darurat yang disekitar daerah muri (kaimana) yang rusak berat, Kayunya terlepas dan lapuk sehingga menyulitkan kendaraan untuk melewatinya. Ekspedesi pembelian avtur menggunakan 1 kendaraan mobi hilus dan 2 mobil truk dengan rencana muatan Avtur 15 drum ( 3 ton ).
Medan yang berat menurut beliau berada di gunung pasir yang merupakan perbatasan antara Kaimana dan Nabire, dimana pada saat menuju Nabire kendaraan truk tidak kuat untuk menanjak sehingga dibantu oleh alat berat Exapator milik perusahaan kayu yang tepat berada di lokasi tersebut untuk menarik Kendaraan sehingga bisa sampai di puncak gunung pasir ( puncak petik bintang ) perjalanan dari wasior ke nabire menempuh waktu 15 jam perjalan dengan jarak kurang lebih 370 km. Dimana tim berangkat dari wasior Kamis jam 6 subuh dan tiba Di nabire jam 9 malam.
Sesampainya di Nabire tim melakukan pengisian BBM avtur sebanyak 3 Ton di Pertamina Bandara Aturure Nabire, setelah melakukan berbagai administrasi dan tes kelayakan mobil truk untuk mengangkut BBM avtur yang dilakukan oleh pegawai pertamina pada hari jumat siang. Perjalanan Pemuatan Avtur menuju wasior di lakukan pada sabtu dini hari tepatnya jam 3.00 WIT perjalan ditempuh 1 hari 1 malam ( 30 jam ) Tepatnya tim tiba di wasior Minggu pagi sekitar jam 9.00 pagi , waktu ditempuh cukup lama karena medan yang sangat berat dan mobil sudah ada muatan avtur. Salah satu mobil truk yang memuat avtur hampir mengalami insiden karena mobil tdk mampu menanjak sehingga sempat mundur, untung kesigapan dan kerjasama dari tim dan dengan bantuan eksavator milik perusahaan kayu yang menahan truk tersebut sehingga tidak jatuh ke jurang di gunung pasir(puncak petik bintang). Hujan akhirnya mendera tim pada siang hari sehingga sempat menghambat perjalanan karena jalan yang licin, lumpur dan berpasir menguji ardenalin ketiga supir kendaraan tersebut. Kadang kala mobil tertanam, ban terpleset namun tidak menyurutkan semangat dari tim yang bekerja sama bahu membahu demi pelayanan untuk masyarakat wondama di daerah terpencil. Sempat BBM avtur dalam drum kami estafet dari truk ke mobil hilux karena mobil truk tidak kuat menanjak dengan beban tersebut karena jalannya semua berpasir, semakin di gas ban mobil semakin tenggelam membuat lobang di pasir dan di muat kembali ke truk setelah melalui jalan yang rata Kata ibu Asisten II .
Perjalan dilanjutkan Walaupun menembus malam rasa takut pasti ada tapi demi tugas pelayanan tim tetap melanjutkan perjalanan, sempat terhadang oleh banjir di sungai sehingga tim kembali ke kampung muri kaimana untuk istirahat , setelah menunggu air surut dan tenang kembali sekitar 2 jam tim melanjutkan perjalanan sehingga tiba di kampung Javore yang merupakan wilayah Kabupaten Teluk wondama yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kaimana. Tim beristirahat sejenak di kampung tersebut dan jam 3 subuh dan melanjutkan perjalanan Jam 6 pagi menuju Rasiei hingga tiba jam 9 pagi. Tim mengucap syukur kepada Tuhan Yesus karena penyertaanNya sehingga tim bisa kembali selamat dalam perjalanan bolak balik Wasior - Nabire. Lanjut menurut beliau kami dari tim mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan kayu yang ada di perbatasan Kaimana - Nabire yang telah membantu kami sehingga tim dapat tiba Kembali di rasiei.
Menurut salah satu sopir hilux saudara mulyadi yang sering bolak balik wasior ke wondama mengatakan bahwa baru kali ini ada mobil truk yang bisa tembus Wasior ke Nabire selama 5 tahun terakhir ini karena jalan dari wasior ke kaimana tidak terurus sehingga rusak parah setelah pengerjaannya. Kendaraan selama ini yang bisa tembus hanya kendaraan hilux atau extrada dengan lama perjalanan 12 jam ucap mulyadi.
Kesimpulan yang dapat di ambil oleh reportase media Wondamakab.go.id yang ikut serta meliput langsung ekspedisi tersebut yaitu pentingnya infrastruktur jalan Lintas papua, dimana banyak yang perlu di perbaiki yaitu pengerasan jalan dan pembangunan jembatan. Menurut informasi bahwa jalur trans papua wasior - kaimana - nabire merupakan pekerjaan dari balai besar Kementrian Pekerjaan Umum ( PU ) baik Papua Barat maupun Papua. Kiranya Tahun 2019 bisa di kerjakan sehingga lintas trans papua dapat dilewati sehingga menunjang perekonomian antar kabupaten dan antar provinsi.(juan)