62 Tahun, GKI di Tanah Papua hadir dan bergumul untuk mewujudkan persekutuan, kesaksian dan pelayanan
Miei 24/10/18, GKI di Tanah Papua berdiri pada tanggal 26 Oktober 1956 sebagai hasil dari Pekabaran Injil yang dimulai dari Pulau Mansinam New Guinea (Irian/Papua), 5 Februari 1855 dengan Doa Sulungnya “IN GOTTES NAMEN BETTRATEN WIR DAS LAND” yang artinya DENGAN NAMA TUHAN KAMI MENGINJAK TANAH INI, Pekabaran Injil di Tanah New Guinea terus mengalami pertumbuhan.
Perkembangan injil terus berkembang seperti para Penginjil mendirikan rumah missi yang pertama di pulau Mansinam (1856), selanjutnya pada tahun 1861 menerbitkan buku Nyanyian Gerejani yang pertama di terjemahkan dalam bahasa Noemfor, Pada tanggal 9 November 1862 Penginjil Carl William Ottow meninggal dan dikuburkan di Kwawi Manokwari. 1 Desember 1867 Persemian Gedung Gereja Pengharapan Mansinam. Di fase berikutnya dua orang wanita yang biasa membantu di rumah penginjil JG. Geissler, Sarah dan Margaretha di baptis oleh Pdt.Johan G. Geissler, Dalam periode tahun 1869-1870 Penginjil Johan G. Geissler kembali ke Jerman dan pada tanggal 11 Juni 1870 Johan Gottlob Geissler Meningal Dunia, perkembangan gereja terus berkembang hingga 26 Oktober 1956 lahirlah Gereja Kristen Injili di Tanah Papua sebagai pioner gereja di tanah ini.
Ketua Klasis GKI Wondama Pdt. Rosaline Wamafma, S.Th mengajak semua warga GKI untuk mengucap syukur kepada Yesus Kristus Kepala Gereja kita, yang oleh karena penyertaan dan kasihNya dalam berita injil dan kekuatanya itu,maka telah hadir Gereja Kristen Injili di Tanah Papua, “Buah Sulung” dari proses pekabaran injil yang panjang di tanah ini. Dalam perjalanan panjang itu Gereja hadir dan bergumul untuk mewujudkan Persekutuan,Kesaksian dan Pelayanan bersama dalam rangka membangun kehidupan yang penuh damai dan sejahtera bagi seluruh masyarakat di tanah ini, oleh karena itu kita bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan yang menghadirkan Gereja Kristen Injili di Tanah Papua tanggal 26 Oktober 1956 dan sampai tanggal 26 Oktober 2018, kita semua berbahagia dan boleh menaikan syukur dan berkata kepada Tuhan bahwa 62 Tahun ini kiranya kita dalam posisi dan kapasitas kita sebagai apa saja. Lanjut Pdt. Rosaline Wamafma, mari kita persembahkan dan memberikan yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan dengan bekerja mewujudkan damai sejahtera supaya injil itu menjadi nyata dan bukan sekedar berita yang kita dengar saja tapi benar-benar injil itu sesuatu yang riil, yang menyentuh kehidupan bermasyrakat. Kita tidak bisa pungkiri bahwa injil sejak 5 Februari 1855 di Mansinam, awal peradaban dimulai, awal kehidupan Allah membangun tanah ini, oleh karena itu kita yang hidup sebagai warga GKI di Tanah Papua, hari ini kita pastikan bahwa kita bisa melakukan karya-karya terbaik, di hari ulang tahun yang ke 62 ini, kiranya Tanah ini penuh dengan kemuliaan dan berkat yang tercurah dari Tuhan itu memenuhi setiap kehidupan pribadi, kelurga bahkan persekutuan. Kiranya Allah senantiasa menuntun menolong kita semua untuk berkarya bagi kemuliaan Tuhan. (Era75)