Geografi dan Demografi
GEOGRAFI
Kabupaten Teluk Wondama terletak di daerah kepala burung Pulau Papua, merupakan salah satu kabupaten yang terdapat dalam wilayah adminstrasi pemerintahan Provinsi Papua Barat. Posisi geografis Kabupaten Teluk Wondama berada antara 00,150 hingga 30,250Â Lintang Selatan dan 1320,350 hingga 1340,450 Bujur Timur.
Letak wilayah daratan kabupaten, membentang dari utara melingkari leher burung pulau papua terus melingkar ke selatan karena dipisahkan oleh Teluk Wondama, yang membentang diantara daratannya. Secara menyeluruh luas wilayah kabupaten sebesar 14.953,8 Km?2;, tidak termasuk wilayah laut dan sungainya.
Berdasarkan penetapan wilayah administrasi pemerintahan, Kabupaten Teluk Wondama terletak pada posisi yang sangat strategis karena berada ditengah dan berbatasan langsung dengan 1 (satu) provinsi yaitu Papua Barat dan 5 (lima) kabupaten lain, yaitu:
-
Sebelah Utara : berbatasan dengan Distrik Ransiki Kab.Manokwari dan Teluk Cendrawasih;
-
Sebelah Timur : berbatasan dengan Distrik Yaur Kabupaten Nabire dan Teluk Cendrawasih;
-
Sebelah Selatan : berbatasan Distrik Yaur Kabupaten Nabire;
-
Sebelah Barat : berbatasan dengan Distrik Kuri dan Distrik Idor Kabupaten Teluk Bintuni.
Wilayah administrasi :
Berdasarkan administrasi pemerintahan di awal pembentukan kabupaten, Distrik Wasior ditetapkan sebagai ibukota kabupaten, yang didukung oleh 12 (dua belas) distrik lainnya yang tersebar dari kawasan utara sampai selatan.
Luas Wilayah administrasi Kabupaten Teluk Wondama tergambar pada Tabel dibawah ini.
NO |
DISTRIK |
Luas Wilayah (KM2) |
Proporsi |
1 |
Naikere |
1774.2 |
11,87 |
2 |
Wondiboy |
233.1 |
1,56 |
3 |
Rasiey |
1041 |
6,96 |
4 |
Kuri Wamesa |
678 |
4,53 |
5 |
Wasior |
1158,2 |
7,75 |
6 |
Teluk Duairi |
1152 |
7,70 |
7 |
Roon |
1890 |
12,64 |
8 |
Windesi |
594 |
3,97 |
9 |
Nikiwar |
476,1 |
3,18 |
10 |
Wamesa |
792,0 |
5,30 |
11 |
Roswar |
1.099,0 |
7,35 |
12 |
Rumberpon |
2.984,2 |
19,96 |
13 |
Soug Jaya |
1.890 |
7,23 |
Sumber : Teluk Wondama Dalam Angka, BPS 2020
GEOLOGI
Wilayah pantai barat Papua berasal dari lempeng tektonik Australia. Kepulauan Auri diduga merupakan garis pertemuan antara antara lempeng Pasifik dan lempeng Australia, dimana sesar Ransiki memanjang di bawah laut Teluk Cenderawasih mengikuti garis Kepulauan Auri ke arah sebelah timur zona sesar Wandamen. Jalur krang di Kepulauan Auri diduga berasal dari kerucut lava di bawah permukaan laut yang diakibatkan oleh benturan kedua lempeng tersebut.
Kepulauan Auri merupakan serangkaian jalur karang bersisi terjal yang membentang mulai dari arah pantai di sebelah selatan sampai ke dataran karang luas dengan kedalaman tidak beraturan di sebelah utara. Pulau Maransabadi dan Pulau Anggrameos (dua pulau dalam gugus Kepulauan Auri) terbentuk dari batu pasir dan batuan lumpur metamorfa kwartose.
Pulau Rumberpon merupakan perbukitan karang tinggi yang terbentuk dari endapan kapur (calcareous) zaman silurian, yang diapit oleh batuan Quartenary di bagian timur. Pada Pulau Mioswar, perbukitan di bagian tengah terbentuk dari batu tulis hitam dan kwarsit zaman jurassic. Adapun Tanjung Wandamen dan Pulau Roon terbentuk dari batuan metamorfosa anomali.
Kawasan Teluk Wondama didominasi oleh jenis batuan (litologi) sedimen tersier dan kuarter. Sedimen tersier yang terdiri dari batu pasir, batu lumpur mikaan, batu lanau, batu napal, batu gamping dan konglomerat, dijumpai di bagian utara dan selatan Kabupaten Teluk Wondama, sedangkan sedimen kuarter berupa kerikil, pasir lumpur dan gambut dapat dijumpai di bagian tengah.
Wilayah Teluk Wondama sebagian besar terdapat batuan sedimentasi sehingga berpotensi terdapat bahan galian golongan C dan golongan A.
Jenis tanah
Jenis-jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Teluk Wondama meliputi: asosiasi Podsolik Merah Kuning dan Hidromorf Kelabu, kompleks Podsolik Merah Kuning dan Renzina, dan Latosol.
Tanah Podsolik Merah Kuning merupakan tanah-tanah yang terbentuk dibawah vegetasi hutan di daerah beriklim tropis basah. Tanah ini umumnya bereaksi masam. Adapun tanah Renzina adalah tanah-tanah yang bersolum dangkal yang berkembang dari bahan induk berkapur.
Tanah Latosol terdapat di bagian barat Distrik Windesi dan Wamesa. Tanah ini terbentuk di bawah vegetasi hutan tropis basah dan umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: ratio silika-seskuioksida pada fraksi liat rendah, kapasitas tukar kation rendah, aktivitas liat rendah, dan kandungan mineral-mineral primer rendah.
Kondisi tanah pada umumnya memiliki kapasitas tukar kation dari sedang hingga tinggi sehingga memiliki kapasitas cukup tinggi dalam mengikat zat hara. Kejenuhan basa yang tinggi terdapat di permukaan kemudian menurun menurut kedalaman tanah. Pada umumnya lapisan tanah yang lebih dalam memiliki kondisi yang masam. Kesuburan tanah cenderung mengalami kejenuhan Al dan pH yang rendah dan memiliki kandungan bahan organik sedang serta kandungan nitrogen dengan kisaran antara 0,23 persen hingga 1,12 persen. Kandungan fosfor relatif rendah berkisar dari 7,96 hingga 10,26 mg/liter serta kandungan kalium berkisar sedang hingga tinggi.
Tekstur Tanah
Tekstur tanah di Kabupaten Wondama secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu halus dan sedang. Tanah-tanah bertekstur halus umumnya karena kadar liat yang relatif tinggi pada tanah-tanah tersebut.
Sebaran tekstur tanah di Kabupaten Wondama dapat dilihat pada Peta Tekstur Tanah di samping ini.
Kedalaman Efektif
Kedalaman efektif tanah menentukan penggunaannya. Di sebagian besar wilayah Kabupaten Wondama kedalaman tanah berkisar antara 25 ~ 50 cm. Kedalaman efektif tanah antara 50 ~ 100 cm dan > 100 cm terutama dijumpai di Distrik Wasior Barat dan Selatan (di sekitar aliran Sungai Wosimi) dan di Distrik Wamesa serta Windesi.
Sebaran kelas kedalaman efektif tanah ini selengkapnya dapat dilihat pada Peta Kedalaman Efektif Tanah di samping ini.
Hidrologi dan Drainase
Sungai utama di Kabupaten Teluk Wondama adalah Sungai Wosimi. Panjang sungai ini sekitar 55 Km, mengalir dari selatan ke utara dan bermuara di Teluk Wandamen. Sungai ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai jalur transportasi.
Adapun mengenai kondisi drainase tanah, umumnya berdrainase baik (tidak pernah tergenang) kecuali di beberapa tempat dalam luasan sempit yang tergenang periodik. Gambaran mengenai keadaan drainase tanah di Kabupaten Teluk Wondama dapat dilihat pada Peta Drainase di samping ini.
Ketinggian dari Permukaan Laut
Wilayah Kabupaten Teluk Wondama berada pada ketinggian 0 - > 2.000 m di atas permukaan laut, dengan sebagian besar wilayah berada pada ketinggian 100 ~ 500 m di atas pemukaan laut. Tempat tertinggi di Kabupaten terletak pada puncak Pegunungan Wondiboy dengan ketinggian 2.252 m di atas permukaan laut.
Klimatologi
Di wilayah Teluk Wondama termasuk dalam iklim tropis monsoon yang dicirikan oleh kondisi suhu dan kelembaban udara yang tinggi sepanjang tahun atau tropik basah. Monsoon barat-laut atau musim penghujan, umumnya terjadi pada bulan Desember hingga Maret, sehingga monsoon tenggara atau musim kemarau berlangsung selama bulan Mei hingga Oktober. Perubahan monsoon tersebut dicirikan oleh beberapa perubahan mekanisme fisik atmosfer yang menghasilkan angin musiman yang bertiup kencang yang membedakan antara musim penghujan dan musim kemarau. Data tahunan menunjukkan bahwa kecepatan angin berkisar dari lambat hingga sedang (8 m/detik) dengan frekuensi kejadian kurang dari 2%. Kecepatan angin terbesar umumnya bertiup dari arah barat daya (15 m/detik), tetapi dengan kejadian yang amat jarang.
Suhu Udara
Suhu udara di wilayah Teluk Wondama berkisar dari 200 - 380 C, bertepatan dengan berlangsungnya musim kemarau (Juli dan Agustus). Selama bulan Nopember hingga Maret atau selama musim penghujan suhu udara 210 - 300C. Fluktuasi suhu tahunan tidak lebih dari 20C, dengan kisaran rata-rata 26,920C. Tekanan udara barometrik maksimum 1.013 mb dan minimum 998,6 mb dengan rata-rata sebesar 1.006,1 mb. Kelembaban udara rata-rata 84,7?n intensitas penyinaran matahari 54,3%.
Karakteristik wilayah
Kabupaten Teluk Wondama dapat dikelompokkan menjadi 2 kawasan yang didasarkan atas karakteristik sumber daya, jalur lintas antardaerah, dan pusat-pusat pertumbuhan, yaitu:
-
Berdasarkan karakteristik sumber daya yang ada, terdiri dari:
-
Kawasan pesisir yang berada di sekitar teluk dicirikan dengan adanya pantai, muara, dan delta yang ditumbuhi oleh hutan pantai, hutan mangrove, nipah, dan hutan sagu/campuran.
-
Kawasan dataran rendah yang dicirikan oleh hutan dataran rendah, sungai–sungai, dan delta.
-
Kawasan dataran tinggi yang dicirikan oleh hutan, sungai, dan danau;
2. Berdasarkan jalur lintas antar daerah, meliputi :
-
Kawasan yang memiliki akses jalur laut seperti Distrik Wasior yang memiliki akses menuju Kabupaten/Kota Manokwari dan Kabupaten Nabire;
-
Kawasan yang memiliki akses jalur udara seperti Wasior di Distrik Wasior merupakan kawasan yang berada pada jalur ekonomi yang memiliki akses ke kota/kampung di Teluk Wondama dengan daerah lain di Provinsi Papua Barat dan Provinsi lainnya.
DEMOGRAFI
Penduduk Kabupaten Teluk Wondama menurut Jenis Kelamin 2020
Fakta sebagai kabupaten baru yang mulai bertumbuh dan berkembang disertai dengan daya tarik ekonomi atas potensi SDA yang cukup besar, memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap dinamika demografi di Kabupaten Teluk Wondama.
Data penduduk dan rumah tangga yang dapat diperoleh melalui BPS sebagai hasil Sensus Penduduk (SP) dan Sensus Penduduk Antar Sensus (SUPAS), yang pelaksanaannya pada waktu yang telah ditetapkan. Data terahkir SP dan SUPAS adalah SP 2000 dan SUPAS 2005, sehingga data BPS yang digunakan merupakan data hasil proyeksi dan pendekatan-pendekatan hasil survei terkait.
Berkaitan dengan kedua kondisi tersebut maka gambaran terhadap jumlah penduduk dan dinamika demografi di Teluk Wondama digambarkan dan didasarkan pada 2 (dua) sumber data; yaitu data BPS yang diperoleh melalui pendekatan proyeksi, dan data pemerintah kabupaten yang diperoleh dari hasil pendataan penduduk yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Teluk Wondama.
Jumlah Penduduk Kabupaten Teluk Wondama berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2020 sebesar 41.644 jiwa dengan angka rasio jenis kelamin tahun 2020 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 112,38.
Tingkat Pertumbuhan penduduk sampai pada akhir tahun 2020 sangat signifikan dengan dinamika pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Teluk Wondama yang terus bertambah.